Jeritan Pengungsi Ukraina di Polandia: Kami Tidak Punya Apa-apa

Jeritan Pengungsi Ukraina di Polandia: Kami Tidak Punya Apa-apa

Nasional

Orang-orang berjalan melalui rel kereta api untuk naik kereta evakuasi dari Kiev ke Lviv di stasiun kereta pusat Kiev di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina, Jumat (4/3/2022). Foto: Gleb Garanich/REUTERS

Akibat invasi Rusia, warga Ukraina harus mengungsi dari rumahnya. Data PBB menyebut, sudah satu juta orang yang meninggalkan Ukraina semenjak Rusia meluncurkan agresi pada Februari 2022 lalu.

Salah satu negara yang dituju oleh pengungsi Ukraina ialah Polandia. Meski demikian, belum semua warga Ukraina yang berhasil menyeberang ke Polandia.

Kisah tersebut diceritakan oleh salah seorang relawan di perbatasan Polandia, Oksana Nechyporenko. Kepada ABC News ia menyebut, kondisi di perbatasan sangat memprihatinkan,

Seorang pria menggendong bayinya yang baru lahir, saat mereka berlindung di ruang bawah tanah rumah sakit bersalin, di Kiev, Ukraina, Rabu (2/3/2022). Foto: Valentyn Ogirenko/REUTERS

“Banyak hal yang benar-benar mengerikan dan memprihatinkan, yang paling menyedihkan adalah ketika Anda melihat bagaimana keluarga telah dipisahkan dan dipecah, dengan hanya perempuan dan anak-anak yang mencoba masuk ke tempat yang aman,” katanya, dikutip dari ABC News.

“Kebanyakan dari mereka hanya membawa satu pakaian, mereka menggenggam anak mereka dan berusaha mencari tempat aman,” ujarnya dengan sedih.

Agresi Rusia di Ukraina memang meninggalkan luka mendalam. Rumah dan tempat tinggal warga Ukraina banyak yang dirampas oleh serangan pasukan Moskow yang tak ada habisnya.

Penduduk mengungsi dari kota Irpin, dekat Kyiv, Ukraina, Senin (7/3/2022). Foto: Jedrzej Nowicki/Agencja Wyborcza.pl via Reuters

Mereka dipaksa lari mencari perlindungan di negara-negara asing. Tak sedikit dari mereka yang harus berpisah dengan anggota keluarganya.

“Kami tak punya apa-apa. Kami kehilangan rumah-rumah kami,” ucap seorang pengungsi.

Namun, di tengah tragedi kemanusiaan yang menimpa mereka, tak sedikit dari pengungsi yang masih memegang harapan bahwa suatu saat nanti, mereka akan bisa pulang dan membangun kembali tempat tinggal mereka yang hancur di tangan Rusia.

“Mayoritas dari mereka yang mengatakan ‘ini hanya untuk sementara, kami akan kembali, dan kami akan membangun kembali rumah kami’,” papar Oksana.

Penulis: Airin Sukono