JK: Ada 15 Konflik Besar di RI, Korban Setidaknya Seribu Orang

Nasional

Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla dalam peresmian Kantor DMI di Matraman. Foto: Dok. Istimewa

Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla berbicara dalam diskusi publik “Cak Nur, Pancasila dan Indonesia yang Adil”. Dalam acara yang merupakan rangkaian Dies Natalis ke-24 Universitas Paramadina itu, JK menyinggung soal konflik yang terjadi di Indonesia usai merdeka.

JK tidak menghadiri langsung diskusi via Twitter Space tersebut. Suara JK sudah lebih dahulu direkam dan kemudian diputar ulang kepada peserta diskusi.

Dalam rekaman itu, JK menyinggung soal kemajuan yang telah didapat Indonesia selama 77 tahun merdeka.

“Tentu kita mengetahui bahwa bangsa ini sudah 77 tahun dan itu tentu menghasilkan banyak kemajuan. Di samping tentunya juga banyak hal yang harus kita perbaiki. Kita upayakan agar lebih memberikan dampaknya kepada kemajuan dan keadilan bangsa ini,” kata JK, Jumat (14/1).

Bicara soal keadilan, JK mengatakan bahwa kata adil terdapat di dua sila Pancasila yaitu sila kedua dan kelima. Menurut JK, segala upaya harus dilakukan untuk menciptakan keadilan bagi seluruh masyarakat.

Lambang Garuda Pancasila di salah satu rumah warga tertutup abu vulkanik Gunung Semeru. Foto: Ari Bowo Sucipto/Antara Foto

“Itu tentu memberikan kita sesuatu nuansa bahwa adil dan maju adalah sesuatu adalah bagian dari upaya bangsa ini,” kata JK.

Lebih lanjut, JK menyebut ada 15 konflik besar yang terjadi di Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan. Sebagian besar karena ketidakadilan. Baik soal ekonomi maupun politik.

“Kita memahami bahwa setidaknya ada 15 konflik besar di negeri ini yang melibatkan banyak korban. Setidak-tidaknya korban seribu orang di atasnya, itu 15 kali. Jadi 15 konflik itu, 11 karena ketidakadilan,” kata JK.

Leave a Reply