Joe Biden Telepon Putin 1 Jam, Ingatkan Biaya Berat Jika Serang Ukraina

Joe Biden Telepon Putin 1 Jam, Ingatkan Biaya Berat Jika Serang Ukraina

Nasional

Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu untuk KTT AS-Rusia di Villa La Grange di Jenewa, Swiss, Rabu (16/6). Foto: Kevin Lamarque/REUTERS

Panggilan telepon antara Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin berakhir setelah 1 jam 2 menit pada Sabtu (12/2) siang waktu setempat.

“Panggilan aman Presiden Biden dengan Presiden Rusia Putin selesai pada 12.06″ siang (1706 GMT),” kata seorang pejabat Gedung Putih, dikutip dari AFP, Minggu (13/2). Panggilan dimulai pada 1604 GMT.

Dalam perbincangan tersebut, Biden memperingatkan Vladimir Putin bahwa serangan ke Ukraina akan membawa dampak ‘biaya cepat dan berat’.

AS “akan menanggapi dengan tegas dan mengenakan biaya cepat dan berat pada Rusia” jika menyerang Ukraina.

Biden menekankan siap menjadi pihak penengah terkait konflik Rusia-Ukraina.

“Untuk sementara Amerika Serikat tetap siap untuk terlibat dalam diplomasi, dalam koordinasi penuh dengan Sekutu dan mitra kami, kami sama-sama siap untuk skenario lain,” tegasnya.

Latihan strategis bersama angkatan bersenjata Federasi Rusia dan Republik Belarus Zapad-2021. Foto: Kementerian Pertahanan Rusia via AP

Peringatan keras AS soal potensi invasi Rusia ke Ukraina didasari tingginya jumlah pasukan Rusia yang dikerahkan Moskow ke perbatasan. Menurut AS, saat ini jumlahnya sudah melampaui 100.000 prajurit yang memenuhi area utara, timur, dan selatan Ukraina.

Washington menegaskan, serangan Rusia ke Ukraina bisa terjadi kapan saja, bahkan bisa jadi saat berlangsungnya Olimpiade Musim Dingin di Beijing. Pesta olahraga ini berlangsung pada 4–20 Februari.

AS dan sejumlah negara pun meminta warganya untuk segera meninggalkan Ukraina.

Pasukan di bawah komando Rusia berkumpul sebelum masuk ke truk di dekat pangkalan militer Ukraina yang mereka blokade pada 5 Maret 2014 di Perevalne, Ukraina. Foto: Sean Gallup/Getty Images

Moskow pun membantah tudingan Washington soal rencana invasi. Menurut mereka, pengerahan pasukan ke dekat perbatasan adalah upaya mempertahankan keamanan dari agresi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Rusia telah menyerahkan proposal kepada AS dan NATO. Proposal itu mencakup permintaan agar Ukraina tidak bisa bergabung dengan NATO dan NATO menarik mundur pasukannya dari negara-negara Eropa timur.

Terkait permasalahan ini Biden dan Putin sudah dua kali berbicara pada Desember 2021. Namun dua diskusi Biden-Putin itu tidak membuahkan hasil gemilang, baru berhasil membuka jalan diplomasi bagi pihak-pihak terkait: Rusia, Ukraina, AS, dan NATO.

Para diplomat sudah menjalani rangkaian diskusi, namun masih belum menemukan titik terang. Diskusi terakhir soal isu ini dilakukan antara Rusia, Ukraina, Jerman, dan Prancis pada Kamis (10/2/2022). Namun juga belum ada progres yang dihasilkan dari pertemuan itu.