Jokowi Dinilai Harus Beri Pernyataan Tegas Tolak Pemilu Ditunda, Jangan Bersayap

Jokowi Dinilai Harus Beri Pernyataan Tegas Tolak Pemilu Ditunda, Jangan Bersayap

Nasional

Presiden Joko Widodo dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Tahun 2022 dan Peluncuran Taksonomi Hijau Indonesia secara virtual di Istana kepresidenan, Kamis (20/1/2022). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden

Presiden Jokowi diharapkan secepatnya bicara ke publik dan secara tegas menolak isu perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu 2024 yang disinggung oleh sejumlah ketua umum parpol di lingkarannya.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi berpandangan, pernyataan Jokowi terkait wacana perpanjangan masa jabatan presiden masih bersayap dan menimbulkan beragam persepsi.

“Jadi dua kali Presiden Jokowi mengatakan penolakan terhadap agenda perpanjangan tiga periode dengan bahasa yang sangat terang benderang. Tetapi terakhir ketika berbicara mengenai perpanjangan masa jabatan presiden itu bukan hanya statement penolakan yang tidak kita dapatkan secara clear,” kata Burhanuddin dalam diskusi bertajuk ‘Telaah Kritis Usul Perpanjangan Masa Jabatan Presiden dan Wapres’ yang digelar Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia, Sabtu (5/3).

“Tetapi seperti terkesan ada pernyataan yang sangat bersayap, yang kemudian bisa ditafsirkan oleh para pendukung penundaan pemilu sebagai bentuk dukungan diam-diam untuk melanjutkan agenda tersebut,” lanjutnya.

Karena itu, Burhanuddin mengusulkan Jokowi segera memberikan pernyataan yang lebih tegas dari sebelumnya. Menurutnya, sikap Jokowi belum setegas PDIP yang menjadi parpol utama pengusung pemerintahan.

“Kalau soal penolakan terhadap 3 periode, Presiden Jokowi sudah 2 kali mengatakan penolakan itu secara terang benderang. Tetapi soal penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden hingga 2027 Presiden Jokowi belum memberikan pernyataan yang tegas, setegas Mbak Puan atau Hasto dari Sekjen PDI Perjuangan,” tuturnya.

Menurutnya, jika Jokowi tak kunjung menolak perpanjangan masa jabatan presiden maupun penundaan Pemilu 2024 dengan tegas, maka dikhawatirkan akan muncul spekulasi adanya keterlibatan Istana di balik wacana tersebut.

“Ini bisa menimbulkan spekulasi yang menurut saya tidak salah kalau publik mengaitkan panggung belakang tadi dengan Istana,” sebutnya.

“Jadi saya tidak bosan-bosan ini mengingatkan supaya Presiden Jokowi memberikan penolakan setegas mungkin,” tutup Burhanuddin.

Sejauh ini, Jokowi belum bersuara. Akan tetapi, Jokowi sudah beberapa kali menyatakan menolak usulan perpanjangan masa jabatan presiden. Berikut beberapa pernyataan Jokowi yang menolak perpanjangan masa jabatan presiden: