Kasus COVID-19 Melesat, Anggota DPR PDIP Desak PTM Dievaluasi

Kasus COVID-19 Melesat, Anggota DPR PDIP Desak PTM Dievaluasi

Nasional

Sejumlah pelajar menjalani tes suhu badan sebelum masuk sekolah di SDN Klampis Ngasem I, Surabaya. Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Anggota Komisi IX DPR Fraksi PDIP Nabil Haroen mendorong pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah ancaman varian Omicron. Hal ini disampaikan Nabil menanggapi kasus COVID-19 yang terus meningkat dan kemunculan kasus positif di sejumlah sekolah.

“Di beberapa daerah, seharusnya diambil tindakan. Jadi, kawasan yang paling parah memang harus ada penyesuaian kebijakan. Kita harus hati-hati agar penularan tidak semakin meningkat, jadi harus ada tindakan strategis memang,” kata Nabil saat dihubungi, Selasa (1/2).

Namun, Nabil meminta agar evaluasi PTM disesuaikan dengan perkembangan kasus di tiap daerah. Sebab, pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang terlalu lama juga dipandang berdampak negatif bagi anak-anak.

“Tapi, jangan semuanya kemudian dihentikan kegiatan PTM-nya. Kasihan anak-anak, mereka akan menghadapi ancaman loss generation karena minimnya interaksi,” ujar dia.

Di sisi lain, Nabil yakin pemerintah akan mengambil kebijakan untuk menghadapi kasus Omicron yang kian melesat naik.

Misalnya, pemerintah sudah menyiapkan infrastruktur kesehatan, dokter, obat, serta juga terus meningkatkan jumlah warga yang disuntik vaksin.

Anggota Komisi IX DPR F-PDIP Muchamad Nabil Haroen. Foto: Facebook/Gus Nabil

“Kita masih melihat perkembangan, setidaknya sampai pekan ini akan terlihat polanya. Nanti akan diambil kebijakan yang paling tepat menangani PPKM,” ujarnya.

“Jadi, semuanya sudah dimonitor secara real time, dan kebijakan pemerintah berbasis data yang ada. Saat ini, kita masih bisa menangani, dengan kebijakan yang ada,” tandas dia.

Per Senin (31/1) kemarin, kasus harian COVID-19 mencapai 10.185, bahkan sempat tembus 12 ribu kasus pada Minggu (30/1). Hingga kemarin, kasus aktif COVID-19 pun mencapai 68.596.

Presiden Jokowi meminta semua pihak semakin waspada terhadap kenaikan kasus COVID-19 di tengah dominasi varian Omicron. Ia mengungkap hingga saat ini, kasus aktif COVID-19 terpantau naik hingga 910 persen.

“Hati-hati, saya ingin menegaskan kehati-hatian kita karena kasus aktif naik 910 persen, dari yang sebelumnya 6.108 kasus di tanggal 9 Januari 2022, kemudian menjadi 61.718 kasus di 30 Januari 2022,” kata Jokowi dalam rapat terbatas bersama menteri, Senin (31/1).

Leave a Reply