Waketum PKB Buka Kans Koalisi dengan Prabowo di 2024, tapi Ingin Cak Imin Capres

Waketum PKB Buka Kans Koalisi dengan Prabowo di 2024, tapi Ingin Cak Imin Capres

Nasional

Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin bersama Prabowo Subianto di DPP PKB, Senin (14/10/2019). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

PKB membuka peluang berkoalisi dengan Gerindra pada Pemilu 2024 mendatang. Koalisi dengan mengusung duet Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Namun, Waketum DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan, hingga saat ini para kader dan jajaran pengurus partai masih terus berjuang untuk menjadikan Cak Imin sebagai capres. Jazilul mengatakan banyak pihak yang menyebut duet Prabowo-Cak Imin sebagai kombinasi pasangan yang ideal.

“Kita memang tidak bisa maju sendiri dan elektoral Pak Prabowo juga termasuk yang bagus. Banyak yang memandang kombinasi ini pasangan yang ideal untuk bisa mencapai kemenangan. Tapi kalau saya pribadi tetap berjuang Pak Muhaimin capres,” kata Jazilul, Selasa (1/2).

Jazilul menuturkan jika duet Cak Imin-Prabowo terwujud, secara hitungan koalisi sudah memenuhi syarat presidential threshold (PT) minimal 20%.

“Itu sudah lebih dari cukup untuk maju sebagai pasangan capres-cawapres,” Wakil Ketua MPR ini.

Di sisi lain, lanjut Jazilul, komposisi pasangan Prabowo-Cak Imin juga cukup ideal mewakili unsur nasionalis-religius, sipil-militer, dan tua-muda. Selain itu, secara pribadi keduanya juga sudah cukup akrab, meskipun berbeda koalisi saat Pilpres 2019 lalu.

Dari sisi politik, Jazilul menambahkan kedua tokoh ini juga merupakan ketum parpol sehingga lebih mudah melakukan konsolidasi ke struktur partai hingga tingkat bawah.

“Pak Muhaimin punya kultur pesantren dan NU, Pak Prabowo punya kultur militer, menurut saya komplitlah. Cuma saya pribadi masih berjuang agar Pak Muhaimin menjadi capres, RI 1. Tapi saya juga tidak menolak beberapa teman yang punya usulan karena pada ujungnya politik harus realistis juga,” urainya.

Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin bersalaman dengan Prabowo Subianto di DPP PKB, Senin (14/10/2019). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Meski begitu, ia menuturkan sejauh ini komunikasi yang dibangun belum sampai fokus membahas soal pasangan secara spesifik. Jazilul mengatakan saat ini masih ada waktu sekitar 2 tahun lebih bagi setiap calon untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas.

“Kalau ada pembahasan yang lebih serius dan itu dapat sambutan yang bagus dari publik, ya, enggak ada salahnya kalau pasangan ini dimunculkan lebih dulu untuk jalan karena cukup koalisinya,” ucapnya.

“Memang hari ini belum sampai pada momentum untuk memutuskan, siapa pun calonnya. Pak Prabowo juga belum momentum memutuskan, Pak Anies juga belum. Yang jelas Pak Muhaimin dengan semua kandidat yang muncul tidak ada kendala dari sisi komunikasi,” tandas Jazilul.

Leave a Reply