Kemenhub Tingkatkan Kinerja LRT Sumsel, Ajak Masyarakat Beralih ke Angkutan Umum

Kemenhub Tingkatkan Kinerja LRT Sumsel, Ajak Masyarakat Beralih ke Angkutan Umum

Nasional

Rangkaian Light Rail Transit (LRT) melintas di atas Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (30/3/2021). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja transportasi massal di Indonesia, salah satunya moda transportasi Light Rail Transit (LRT) atau kereta ringan yang ada di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel)

Salah satu upaya yang dilakukan Kemenhub adalah Gerakan Nasional Kembali ke Angkutan Umum. Salah satu program Kemenhub dalam rangka pengembangan angkutan umum berbasis jalan dan rel di kawasan perkotaan.

Melalui program ini, Kemenhub mengajak masyarakat untuk kembali menggunakan angkutan umum seperti bus dan kereta api.

“Kenapa kita lakukan di Palembang? Karena Palembang termasuk salah satu kota yang memiliki angkutan massal yang lengkap, khususnya untuk angkutan jalan dan kereta api,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi dalam Webinar Gerakan Nasional Kembali ke Angkutan Umum, yang diselenggarakan Ditjen Perkeretaapian Kemenhub di Palembang.

Menhub Budi Karya meninjau LRT Palembang. Foto: Ela Nurlaela/kumparan

Budi Karya mengungkapkan, beberapa manfaat jika menggunakan angkutan massal antara lain mengurangi tingkat kemacetan, mengurangi polusi udara (ramah lingkungan), dan mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas di jalan yang sering dialami pengguna kendaraan pribadi.

Keberadaan LRT Sumsel di Palembang diharapkan dapat menjadi pilihan utama angkutan umum bagi masyarakat di Palembang dan sekitarnya. “Upaya kreatif dan inovatif terus kami lakukan bersama dengan pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan unsur terkait lainnya, dalam rangka bersama-sama mengoptimalkan pengoperasian kereta LRT ini,” ujarnya.

Program Pendukung Kinerja LRT Sumsel

Beberapa program yang telah dijalankan untuk meningkatkan kinerja LRT Sumsel, di antaranya program kartu berlangganan untuk pelajar dan mahasiswa bekerja sama dengan Bank Sumsel. Melalui program ini, disiapkan sebanyak 5.000 kartu secara bertahap.

Lalu, ada tiket berlangganan untuk ASN Pemda Kota Palembang melalui koordinasi bersama Badan Kepegawaian Daerah Sumsel, Program “Edukasi Naik LRT” ke sekolah bagi pelajar maupun masyarakat umum.

Rangkaian Light Rail Transit (LRT) melintas di kawasan Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (30/3/2021). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO

Ada juga perbaikan fasilitas Ramp untuk pejalan kaki di stasiun-stasiun LRT, penyediaan fasilitas tas belanja untuk ibu-ibu pengguna LRT, dan menerbitkan aturan memperbolehkan penumpang LRT membawa sepeda lipat maupun nonlipat.

Lebih lanjut, Budi Karya menjelaskan, upaya lain yang penting yaitu mewujudkan integrasi antarmoda yang akan semakin memudahkan masyarakat untuk mengakses LRT.

Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat bersama Pemprov Sulsel dan Pemkot Palembang telah melakukan sejumlah langkah, yaitu melakukan rerouting trayek angkot dan Bus Rapid Transit (BRT), dan pembangunan fasilitas halte bus di dekat stasiun LRT.

“Gerakan ini harus terus dikampanyekan, karena penggunaan angkutan umum menjadi suatu keniscayaan. Pemda juga diharapkan proaktif bersama-sama mengimbau masyarakat Palembang. Warga Palembang harus bangga karena kotanya dapat menjadi contoh yang paling maju dalam penggunaan angkutan umum,” ujar Budi Karya.

Sejumlah penumpang turun dari Light Rail Transit (LRT) di Stasiun Bumi Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (26/6). Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, pihaknya terus berkomitmen mendukung peningkatan kinerja angkutan umum, khususnya LRT Sumsel.

Ia mengungkapkan, sejumlah upaya yang telah dilakukan, yaitu mengeluarkan Surat Edaran Gubernur Sumsel tgl 17 Januari 2022 tentang penggunaan sarana dan prasarana angkutan umum kepada seluruh ASN di lingkungan Pemda Sumsel serta kepada masyarakat Palembang untuk menggunakan angkutan umum.

Lalu, bekerja sama dengan Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel mempersiapan park and ride pada Stasiun Asrama Haji, Stasiun Polresta, Stasiun Bumi Sriwijaya dan Stasiun Jakabaring.

Kemudian, penerbitan kartu name tag ASN sebagai alat ganti pembayaran tunai yang terintegrasi dengan angkot dan bus air, dan Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-Api. Juga bekerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah Provinsi Sumsel dalam penerbitan kartu elektronik.

Kemenhub melalui Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel DJKA juga menyelenggarakan kegiatan lomba pembuatan video melalui aplikasi TikTok dan Instagram pada 22-26 Februari 2022.

Penumpang duduk di bangku yang telah diberi stiker panduan jarak antarpenumpang di rangkaian gerbong kereta LRT, Palembang. Foto: AFP/Abdul QODIR

Masyarakat umum bisa mengikuti lomba tersebut dengan mengirimkan konten bertema bangga naik angkutan umum dengan menyertakan hashtag Gerakan Nasional Kembali ke Angkutan Umum dan mention ke akun @LRTSumselofficial.

LRT Sumsel yang juga dikenal sebagai LRT Palembang adalah sebuah sistem angkutan cepat yang menghubungkan Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II dengan kompleks Olahraga Jakabaring.

Pembangunan LRT ini difungsikan sebagai sarana transportasi penunjang masyarakat Palembang dan sekitarnya, termasuk untuk menunjang mobilitas penonton dan atlet pada Asian Games 2018 lalu.

LRT Sumsel memiliki total jalur kereta api sepanjang 23,4 kilometer (elevated) dengan 12 stasiun yang melintasi Kota Palembang dan Kabupaten Banyuasin.

Sejak dioperasikan pada Juli 2018 sampai awal Januari 2020, tercatat jumlah penumpang yang telah diangkut LRT Palembang sebanyak 3,67 juta orang.

Namun, sejak pandemi melanda di awal 2020, sempat terjadi penurunan penumpang yang signifikan jika dibandingkan dengan sebelum pandemi. Namun kini, jumlah penumpang menunjukkan tren yang terus meningkat.