Klaster Keluarga Dominasi Kasus Aktif COVID-19 di Boyolali

Klaster Keluarga Dominasi Kasus Aktif COVID-19 di Boyolali

Nasional

Ilustrasi swab siswa sekolah. FOTO: Agung Santoso

BOYOLALI – Kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Boyolali terus bertambah dalam 2 hari terakhir.

Saat ini tercatat ada 184 kasus aktif COVID-19, dari 7 klaster berbeda.

“Mayoritas dari klaster keluarga dan hanya ada 1 klaster lain, yakni klaster pabrik di Banyudono,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Puji Astuti, Kamis (10/02/2022).

Ia merinci, selama Rabu-Kamis (09-10/10/2022) terdapat penambahan 51 kasus baru. Penambahan itu menjadikan total kasus aktif COVID-19 di Boyolali berjumlah 184 kasus.

Dari keseluruhan pasien COVID-19 tersebut, sebanyak 23 pasien diantaranya harus dirawat di rumah sakit.

“Lalu 160 orang lainnya menjalani isolasi mandiri dan 1 pasien menjalani isolasi terpusat.”

Saat ini Pemkab Boyolali sudah menyiapkan tempat isolasi terpusat di kawasan Brotowali dan 2 Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) di kawasan Mojosongo.

Sementara itu, sebanyak 106 siswa dan guru SMP Negeri 3 Sawit, Boyolali mengikuti tes usap PCR, usai seorang guru di sekolah tersebut terkonfirmasi positif COVID-19.

“Swab dilakukan kepada siswa dan guru yang masuk hasil penelusuran kontak erat dari guru yang positif tersebut,” jelas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali, Darmanto.

Awalnya, lanjut Darmanto, guru asal Klaten itu pergi ke Jakarta untuk menengok anaknya, Sabtu (29/01/2022).

Sekembalinya dari Jakarta, guru tersebut mendapat kabar jika anaknya di Jakarta positif COVID-19 pada Kamis (03/02/2022).

Usai melakukan swab mandiri, diketahui jika guru tersebut positif COVID-19.

Menurut Darmanto, saat ini pihaknya masih menunggu hasil swab ratusan siswa dan guru tersebut.

(Agung Santoso)