Orang-orang menunggu untuk naik kereta evakuasi dari Kiev ke Lviv, di stasiun kereta pusat Kiev di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina, Jumat (4/3/2022). Foto: Gleb Garanich/REUTERS
Wali Kota Lviv Andriy Sadovyi mengatakan kotanya telah mencapai batas kapasitas untuk mengatasi kedatangan pengungsi dari seluruh penjuru Ukraina.
Ia meminta bantuan organisasi internasional untuk menangani masalah pengungsi.
Saat ini, pemerintah Lviv tengah kewalahan untuk memberi makan dan menampung ratusan ribu orang yang melarikan diri ke Lviv dari berbagai daerah.
warga yang mengungsi di Lviv, Ukraina (5/3). Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS
Sadovyi mengatakan setiap harinya, 50 ribu warga melewati stasiun kereta api Lviv.
Kota yang sebelumnya memiliki populasi 700 ribu penduduk ini, kini tengah menampung 200 ribu warga Ukraina yang mengungsi dari rumah mereka.
Para pengungsi memenuhi gedung olahraga, sekolah, rumah sakit, dan gedung gereja.
“Kami benar-benar butuh bantuan,” kata Sadovyi, dikutip dari Al-Jazeera.
Ia menjelaskan kotanya membutuhkan tenda-tenda besar yang dilengkapi dengan dapur untuk menyiapkan makanan.
Pekan lalu, Sadovyi mengatakan kotanya telah mempersiapkan diri dengan baik untuk menangani puluhan ribu pengungsi yang mengalir. Tetapi mereka akan kesulitan jika jumlah warga sipil yang melarikan diri dan membutuhkan bantuan mencapai 200.000.
“Kami memahami akan ada gelombang pengungsi lagi dan kami menyerukan organisasi kemanusiaan internasional untuk datang ke sini dan membantu,” papar Sadovyi.
Penulis: Airin Sukono
