KSP Mulai Terima Keluhan Masyarakat Sulit Cari RS: Pasien Omicron Isoman Saja

Nasional

Seorang pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan gejala ringan tidur di ruang isolasi di Rumah Sakit Darurat Pangkalan Marinir Jakarta, Sabtu (10/7/2021). Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO

Kasus harian COVID-19 meningkat seiring masuknya varian Omicron. Terkait hal ini, Tenaga Ahli Utama KSP Abraham Wirotomo mengimbau masyarakat yang terpapar Omicron dengan tanpa gejala atau bergejala ringan untuk melakukan isolasi mandiri dan memanfaatkan telemedicine.

Sebagaimana diketahui, tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit di Jakarta mulai meningkat menyusul naiknya kasus COVID-19 dalam beberapa hari terakhir.

“Data per Rabu (26/1) kemarin, BOR RS di Jakarta mencapai 45%. Dan KSP sudah mulai menerima laporan warga yang kesulitan mencari rumah sakit,” kata Abraham kepada wartawan, Kamis (27/1).

Abraham mengungkapkan, keterisian tempat tidur rumah sakit di Jakarta saat ini justru didominasi oleh pasien yang sifatnya bukan mendesak atau tanpa gejala dan ringan. Menurutnya, seharusnya masyarakat dan rumah sakit lebih mengutamakan pasien bergejala berat, lansia, dan komorbid.

“Masyarakat tidak perlu panik. Apalagi WHO menyebut varian Omicron lebih ringan ketimbang Delta. Yang penting waspada proporsional,” ujar Abraham.

Meski BOR rumah sakit untuk pasien COVID-19 varian Omicron mulai meningkat, namun Abraham memastikan sampai saat ini ketersediaan tempat tidur masih mencukupi.

“Konversi bed untuk COVID-19 terus dilakukan dan untuk stok obat-obatan di RS juga sudah distribusikan oleh Kemenkes,” tegas Abraham.

Dalam menghadapi lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron, pemerintah sudah menyiagakan 1.011 rumah sakit dan 82.168 tempat tidur. Pemerintah juga menyiapkan obat-obatan untuk tiga bulan ke depan, di antaranya Oseltamivir sebanyak 13 juta, Favipiravir 91 juta, Remdesivir 1,7 juta, Azythromycin 11 juta, dan multivitamin sebanyak 147 juta.

Leave a Reply