Larangan Keluar Dicabut, Warga Ibu Kota Ukraina Mulai Tinggalkan Pengungsian

Larangan Keluar Dicabut, Warga Ibu Kota Ukraina Mulai Tinggalkan Pengungsian

Nasional

Sejumlah warga berlindung di stasiun metro di Kyiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). Foto: Daniel LEAL/AFP

Setelah aturan larangan keluar berakhir pada Senin (28/2) pagi, warga Ibu Kota Kiev, Ukraina, mampu menghirup udara segar. Kendati demikian, Pemerintah setempat memperingatkan, pertempuran dengan pasukan Rusia masih terjadi.

Larangan keluar tersebut berlaku sepanjang akhir pekan kemarin.

BBC melaporkan, selepas pukul 08.00 pagi waktu Kiev (13.00 WIB), warga yang berlindung di pengungsian bawah tanah sudah diizinkan keluar dari “bunker” dadakan tersebut.

Toko-toko kelontong akan diizinkan untuk kembali buka. Transportasi umum di Kiev juga akan kembali beroperasi, meskipun kereta bawah tanah tidak akan beroperasi sesering biasanya.

Sejumlah warga berlindung di stasiun metro di Kyiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). Foto: Daniel LEAL/AFP

Sejak Kamis (24/2) pagi, Rusia melancarkan invasi ke Ukraina. Kemudian pada Jumat (25/2), pasukan Rusia telah mencapai Distrik Obolon, berlokasi di 10 km dari Istana Kepresidenan di pusat Kiev.

Sepanjang Sabtu (26/2) dan Minggu (27/2), pertempuran dilaporkan pecah di area sekitar pusat Kiev. Suara tembakan dan ledakan terdengar di mana-mana, menyebabkan warga harus berlindung di pengungsian bawah tanah.

Namun, dugaan serangan rudal ke pusat kota tidak terjadi, dan Ibu Kota masih sepenuhnya berada di tangan Ukraina.

Meski demikian, pejabat Kota Kiev memperingatkan perang di wilayahnya belum selesai. Pertempuran di jalanan masih kerap terjadi di berbagai distrik. Pemandangan Kiev, menurut pejabat setempat, akan sangat berbeda dengan biasanya.

Seorang pria menyeberang jalan di pusat Kyiv, Ukraina, Jumat (25/2/2022). Foto: Valentyn Ogirenko/REUTERS

“Ketika Anda keluar setelah pukul 8 pagi, Anda akan melihat benteng, benteng duri anti-tank, dan perbentengan lainnya di jalan-jalan Kiev,” ujar Pemerintah Kota Kiev, dikutip pada Senin (28/2).

Namun, jam malam akan kembali diterapkan pada pukul 10 malam hingga 7 pagi keesokan harinya.

Meskipun larangan keluar di siang hari dicabut, penduduk diminta untuk tidak meninggalkan rumah atau pengungsian pada siang hari, kecuali karena kebutuhan mendesak.

Invasi Rusia ke Ukraina sudah memasuki hari kelima. Situasi masih mencekam, ditambah dengan Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan akan menyiagakan senjata nuklirnya pada Minggu (27/2) kemarin.

Saat ini, delegasi Ukraina dan Rusia akan bertemu di perbatasan Ukraina-Belarusia, tepatnya di pos pemeriksaan Aleksandrovka-Vilcha menurut TV Belarusia, untuk berunding soal konflik ini.