Pemain Paris St Germain Neymar merayakan gol pertama saat hadapi Nantes di Stade de la Beaujoire-Louis Fonteneau, Nantes, Prancis, Sabtu (19/2/2022). Foto: Stephane Mahe/REUTERS
Neymar gagal membantu Paris Saint-Germain (PSG) meraih kemenangan di kandang OGC Nice, Minggu (6/3) dini hari WIB. Kekesalannya bertambah ketika pemain tuan rumah pamer skill di depannya.
Neymar tampil sejak menit pertama kala PSG bertamu ke markas Nice untuk pekan ke-27 Liga Prancis 2021/22. Sayangnya, ia gagal bersinar di Stadion Allianz Riviera.
Hampir sepanjang laga, Neymar kesulitan menembus lini belakang Nice. Hingga akhirnya, Andy Delort memberi petaka kepada PSG dengan membobol gawang Keylor Navas di menit 88′.
Neymar dari Paris St Germain beraksi dengan Walter Benitez dan Flavius Daniliuc dari OGC Nice pada pertandingan Ligue 1 antara OGC Nice melawan Paris St Germain di Allianz Riviera, Nice, Prancis – 5 Maret 2022. Foto: Eric Gaillard/Reuters
PSG tak mampu menyamakan kedudukan hingga injury time habis. Alhasil, Neymar dan kolega haru menelan kekalahan, namun kekesalan Neymar sepertinya bertambah karena aksi Amine Gouiri.
Jadi, Gouiri sedang menggiring bola saat pertandingan hendak berakhir. Saat wasit meniup peluit panjang, ia membuang bola dengan trik flick up, trik yang khas dengan Neymar.
Kebetulan, Neymar berada di depan Gouiri saat melihat trik tersebut. Alhasil, Neymar langsung marah dan mendorong Gouiri yang tengah berlari menuju rekan-rekannya.
Neymar dan Gouiri sempat terlibat dalam keributan kecil hingga asisten wasit menengahi keduanya. Wasit utama juga mendatangi Gouiri dan memberi peringatan.
Neymar memang kurang bersinar dalam laga ini. Menurut catatan Sofascore, ia menciptakan tiga operan kunci dan satu peluang emas. Namun, ia hanya melepas satu tembakan yang diblok, hanya tiga dari sembilan upaya dribelnya yang sukses.
Kekalahan tersebut sejatinya tak mengubah posisi PSG di puncak klasemen sementara dengan 62 poin. Namun, mereka telah kalah dari Nice dua kali beruntun, sebelumnya terjadi di babak 16 besar Piala Prancis pada 1 Februari lalu.
