NPL Rendah, Menko Airlangga Apresiasi Penyaluran KUR di Sumsel

NPL Rendah, Menko Airlangga Apresiasi Penyaluran KUR di Sumsel

Nasional

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat kunjungan ke Palembang, Jumat (4/3).

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sumatera Selatan (Sumsel) tahun 2021 mencapai Rp 8 triliun atau naik hampir 100 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 4,4 triliun. Pencapaian itu diapresiasi Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat kunjungan ke Palembang.

“Kami apresiasi peningkatan KUR di Sumsel dengan NPL rendah. KUR ini merupakan program yang dilakukan pemerintah untuk mendorong sektor pertanian, perdagangan dan perkebunan dapat berkembang menjalani usahanya,” katanya, Jumat (4/3).

Pada kunjungannya ini, Airlangga menyerahkan KUR kluster ini dilakukan dengan replanting sawit dan telah diberikan pihaknya di lahan dengan total luas lahan 328,5 hektare di Desa Kencana Mulia, Kecamatan Rambang Kabupaten Muara Enim.

“Diberikan tadi pagi KUR kluster untuk replanting sawit. Selain replanting sawit berbagai sektor dapat diberikan KUR,” katanya.

Selain itu, Airlangga secara langsung memberikan KUR kepada sejumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) seperti pedagang bakso, petani sawit, dan pembuat songket dengan total pembiayaan mencapai Rp 4,23 miliar.

Airlangga bilang, pemerintah di 2022 menaikan target KUR dengan Rp 373 Triliun naik 30 persen dari Rp 280 triliun di 2021. Sedangkan pada suku bunganya diberikan hanya 3 persen hingga akhir tahun ini yang sebelumnya 6 persen. Tak hanya itu pemerintah juga memberikan subsidi tambahan sebesar 3 persen.

“Dalam rapat teknis sudah disetujui kreditnya diberikan bunga 3 persen sampai 2022 dan pemerintah tentunya akan didorong bahwa kredit usaha rakyat ini dapat menggerakkan usaha UMKM dan juga usaha dalam bentuk kluster,” katanya.

Sementara itu, program KUR di Sumsel meningkat 100 persen dari 2020 sekitar Rp 4,4 triliun dan 2021 sebesar Rp 8 triliun sedangkan NPL atau kredit bermasalah tidak ada kendala dengan persentase yakni 0,3 persen. (aab)