Panduan Menulis Hanacaraka Angka dalam Aksara Jawa

Nasional

Panduan Menulis Hanacaraka Angka, Foto: Pixabay/Kanenori

Hanacaraka angka Jawa adalah angka yang menggunakan sistem Hindu-Arab, sehingga digunakan bersamaan dengan aksara Jawa.

Meski digunakan bersamaan dengan aksara Jawa, tetapi penggunaan angka Jawa telah hampir sepenihnya digantikan dengan angka Arab. Fungsi penulisan angka Jawa sebenarnya menyerupai angka lainnya, sehingga cukup mudah dipelajari, tidak seperti aksara hanacaraka.

Tulisan Hanacaraka Angka Jawa

Dilansir dari buku GAUL AKSARA JAWA, Genk Kobra Javaholic (ed.), (2015:68), berikut petunjuk untuk menulis angka Jawa:

Angka 1 adalah aksara ‘ga’ yang dilelet, sehingga menjadi: ꧑ dan dibaca: satunggal.

Angka 2 adalah aksara ‘nga’ yang dilelet, sehingga menjadi: ꧒ dan dibaca: kalih.

Angka 3 adalah aksara ‘nga’ yang dipengkal, sehingga menjadi: ꧓ dan dibaca: tiga.

Angka 4 adalah aksara ‘ma’ yang miring, sehingga menjadi: ꧔ dan dibaca: sekawan.

Angka 5 adalah aksara ‘ma’ kurung, sehingga menjadi: ꧕ dan dibaca: gangsal.

Angka 6 adalah aksara ‘e’ kara, sehingga menjadi: ꧖ dan dibaca: enem.

Angka 7 adalah aksara ‘la’, sehingga menjadi: ꧗ dan dibaca: pitu.

Angka 8 adalah aksara ‘pa’ murda, sehingga menjadi: ꧘ dan dibaca: wolu.

Angka 9 adalah aksara ‘ya’, sehingga menjadi: ꧙ dan dibaca: sanga.

Fungsi Angka Jawa

Fungsi Angka Jawa, Foto: Pixabay/Kanenori

Seperti angka lainnya, angka Jawa dapat digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain:

Menulis tanggal dan tahun

Menulis harga

Menulis jumlah

Menulis alamat

Meskipun angka bisa ditulis dengan hanacaraka biasa seperti angka empat alias ‘papat’ yang dapat ditulis dengan ꦥꦥꦠ꧀, tetapi angka Jawa memberikan penulisan yang lebih ringkas.

Panduan Menulis Angka Jawa

Ada beberapa angka yang menyerupai aksara hanacaraka, antara lain: angka 1, 7 dan 9. Agar tidak salah baca, maka dibuatlah aturan penulisan aksara Jawa.

Setiap penulisan angka Jawa harus didahului dan diakhiri dengan sandangan di pangkat atau disimbolkan dengan ‘꧇‘. Namun, kalau setelah angka Jawa ada tanda koma atau titik, maka sandhangan di pangkat cukup ditulis sekali sebagai pemisah.

Sebagai contoh, bilangan kawan dasa gangsal (45) jika ditulis di dalam angka Jawa, akan menjadi: ꧇꧔꧕꧇.

Demikianlah penjelasan tentang angka Jawa. Selamat belajar! (BRP)

Leave a Reply