PDIP Usul Sistem Proporsional Tertutup Demi Cegah Pembengkakan Biaya Pemilu 2024

PDIP Usul Sistem Proporsional Tertutup Demi Cegah Pembengkakan Biaya Pemilu 2024

Nasional

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam konferensi pers perayaan HUT ke-49 PDIP di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (27/1/2022). Foto: Jacko Ryan/kumparan

Di tengah munculnya usulan penundaan pemilu dengan alasan ekonomi, PDIP punya pandangan berbeda. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengusulkan penerapan sistem proporsional tertutup pada Pemilu 2024.

Menurut Hasto, tingginya biaya pemilu disebabkan penerapan sistem proporsional daftar terbuka. Sebab itu, ia menyarankan pemilu mendatang memakai sistem proporsional tertutup.

“Demi kepentingan bangsa dan negara, sistem ini dapat diubah menjadi proporsional tertutup. Ini lebih penting sebagai insentif bagi kaderisasi partai,” kata Hasto Kristiyanto saat tiba di Banda Aceh untuk agenda konsolidasi partai, Minggu (27/2).

“Belajar dari Pemilu 2004 dengan Pemilu Legislatif, Pilpres I, dan Pilpres II biaya hanya kurang lebih Rp 3,7 triliun,” imbuh dia.

Simulasi pemungutan dan penghitungan suara pada acara Penyederhanaan Desain Surat Suara Pemilu Serentak 2024 oleh KPU di Manado, Sulut, Sabtu (20/11). Foto: Youtube/KPU RI

Sistem proporsional terbuka adalah sistem perwakilan proporsional yang memungkinkan pemilih untuk turut serta dalam proses penentuan urutan calon partai yang akan dipilih.

Sementara itu, sistem proporsional tertutup adalah satu macam dari sistem perwakilan berimbang. Dalam sistem ini, pemilih hanya dapat memilih partai politik secara keseluruhan dan tidak dapat memilih kandidat.

Kandidat pun dipersiapkan langsung oleh partai politik. Jika pemilih dapat memilih kandidat yang tersedia, maka sistem ini dinamakan sistem proporsional terbuka.

Simulasi pemungutan dan penghitungan suara pada acara Penyederhanaan Desain Surat Suara Pemilu Serentak 2024 oleh KPU di Manado, Sulut, Sabtu (20/11) Foto: Youtube/KPU RI

Sebelumnya, Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengusulkan agar pemilu ditunda selama satu hingga dua tahun. Ia mengaku, inisiatif ini muncul usai menerima aspirasi dari sejumlah pebisnis dan analis ekonomi di Gedung DPR, Senayan. Ia menambahkan, analisis big data di sosmed menunjukkan banyak warga yang mendukung penundaan pemilu.

Menyusul ini, Ketua Umum PAN Zulhas menyatakan siap konsolidasi terkait penundaan Pemilu 2024 ke parpol koalisi dan berbagai kalangan. Alasannya yakni pandemi, hasil survei kepuasan masyarakat pada Jokowi yang mencapai 73%, hingga besarnya biaya pemilu.