Pelindung Bayi dalam Rahim dari Bahaya Guncangan

Nasional

Bayi dalam Rahim Akan Terlindungi dari Bahaya Guncangan oleh Air Ketuban, Foto: Unsplash/Aditya Romansa

Calon ibu yang sedang hamil memang membutuhkan penjagaan ketat demi bayi yang akan dilahirkannya. Namun, jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan, bayi dalam rahim akan terlindungi dari bahaya guncangan oleh air ketuban yang dihasilkan oleh amnion.

Bayi dalam Rahim Akan Terlindungi dari Bahaya Guncangan oleh Air Ketuban

Dilansir dari buku Bahan Ajar Obstetri Fisiologi, Nuriah Arma, Nelly Karlinah, dan Efrida Yanti, (2015:89), air ketuban yang diproduksi oleh amnion bisa melindungi janin di dalam rahim dari benturan maupun tekanan dari luar.

Apa Itu Air Ketuban?

Apa Itu Air Ketuban?, Foto: Unsplash/Juan Encalada

Nah, sebenarnya apa, sih, air ketuban? Air ketuban alias cairan amnion adalah cairan yang terdiri dari 98% air, garam anorganik, berbagai bahan organik. Jika diteliti dengan baik benar, maka ada rambut lanugo (rambut halus dari bayi), sel-sel epitel, dan verniks kaseosa (lemak yang menutupi kulit bayi) di dalamnya.

Cairan ini berasal dari transudasi plasma maternal, yang menembus selaput yang melapisi plasenta dan tali pusat.

Di usia kehamilan lanjut, urin janin akan turut membentuk air ketuban. Volume cairan ketuban yang cukup pada kehamilan kira-kira 1000-1500 cc.

Cairan amnion mengandung berbagai komponen vital, antara lain: nutrisi, hormon, dan antibodi penangkal infeksi. Jadi, selain untuk melindungi janin dari berbagai benturan, cairan amnion ini juga berperan penting untuk mendeteksi kelainan yang dialami janin, seperti kelainan kongenital janin, gangguan tumbuh kembang janin intrauteri, kematangan paru, dan lain sebagainya.

Oleb karena itu, eksistensi dan fungsi cairan amnion ini sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan janin.

Kelainan pada Cairan Amnion

Jika terjadi kelainan pada jumlah air ketuban, maka itu menandakan gangguan pada janin.

Selain itu, jika cairan amnion berwarna hijau atau cokelat, maka itu menandakan bahwa si bayi mengeluarkan mekonium (buangg air besar pertama) sebelum lahir.

Mekonium di dalam cairan bisa menimbulkan masalah, seperti masalah pernapasan yang disebut dengan sindrom aspirasi mekonium. Masalah ini kerap terjadi saat mekonium memasuki paru-paru.

Jadi, apabila air ketuban berwarna cokelat atau hijau, maka segeralah periksakan ke dokter, yah. (BRP)

Leave a Reply