Ratusan Mahasiswa dan Santri di Jabar Deklarasi Dukung Ganjar Capres 2024

Ratusan Mahasiswa dan Santri di Jabar Deklarasi Dukung Ganjar Capres 2024

Nasional

Kegiatan deklarasi dukungan kepada Ganjar Pranowo untuk maju sebagai capres di Kabupaten Sumedang pada Rabu (9/3/2022). Foto: Dok. Istimewa

Ratusan mahasiswa santri dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Jabar menyatakan dukungan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk maju sebagai capres di Pilpres 2024.

Mahasiswa dan santri itu tergabung ke dalam Santri Dukung Ganjar. Bahkan, mereka melakukan deklarasi di Saung Budaya Sumedang, Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Koordinator Wilayah Jabar, Anas Nasir, mengatakan deklarasi itu dilakukan karena Ganjar punya potensi untuk menjadi Presiden RI.

“Kami dari santri, alumni santri yang saat ini sedang berstatus mahasiswa di PTKIN se-Jawa Barat melihat, Pak Ganjar ini memiliki potensi untuk menjadi presiden di 2024,” kata dia melalui keterangannya pada Rabu (9/3).

Menurut Anas, potensi yang dimaksud yakni Ganjar merupakan sosok yang dekat dan mengayomi masyarakat. Segala keluhan yang disampaikan oleh masyarakat dapat diimplementasikan oleh Ganjar menjadi kebijakan demi kepentingan masyarakat.

Anas menambahkan, mereka akan berupaya menggaet santri, alumni pondok pesantren, mahasiswa santri hingga ustaz muda untuk turut serta mendukung Ganjar.

“Tentu elemen seperti santri, ustaz-ustaz muda maupun alumni santri kita akan galakkan bersama setiap hari. Kita akan mengadakan kegiatan lebih masif untuk menggalang partisipan,” ucap dia.

Kegiatan deklarasi dukungan kepada Ganjar Pranowo untuk maju sebagai capres di Kabupaten Sumedang pada Rabu (9/3/2022). Foto: Dok. Istimewa

Sedangkan seorang mahasiswa santri dari UIN Sunan Gunung Hati Bandung, Rini Iskandar, mengatakan kegiatan deklarasi ini diharapkan dapat menjadi pemersatu para santri dan mahasiswa santri di Jabar.

“Besar harapannya teman-teman santri itu bisa bantu menyuarakan niat baik daripada bapak Ganjar karena seperti apa yang kita tau sudah sangat banyak terkait instalasi perpolitikan di Indonesia ini tapi sangat sensitif ketika berbicara masalah keagamaan,” pungkas dia.