Tesla ‘Murah Banget’ Indra Kenz: Dibeli Saat Gabut, Kini Disita Polisi

Tesla ‘Murah Banget’ Indra Kenz: Dibeli Saat Gabut, Kini Disita Polisi

Nasional

Mobil Tesla milik Indra Kenz disita penyidik Bareskrim Polri. Foto: Dok. Istimewa

Kehidupan Indra Kesuma atau Indra Kenz berubah drastis usai ditetapkan sebagai tersangka kasus aplikasi trading Binomo, Kamis (24/2). Terbaru, asetnya kekayaannya mulai disita Bareskrim Polri.

Salah satu aset milik Indra yang disita yakni mobil mewah Tesla Model 3 warna biru. Mobil tersebut disita sesuai kitab undang-undang hukum pidana atau KUHP.

“Sudah (disita). Sesuai KUHP, kalau benda bergerak boleh di sita dulu baru minta penetapan pengadilan,” kata Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan saat dihubungi, Rabu (9/3).

Tesla ini memang bukan mobil biasa. Warganet sempet heboh saat Indra Kenz membeli mobil ini.

Bukan tanpa sebab. Indra Kenz membeli mobil seharga Rp 1,5 miliar itu hanya lewat e-commerce pada Januari 2021 sekitar pukul 03.00 WIB. Saat itu dia sedang gabut, bosan, bingung mau ngapain, akhirnya pilih beli mobil.

Tanpa pikir panjang, pria dengan jargon ‘murah banget’ itu langsung klik dan beli.

Vanessa Khong, kekasih Indra Kenz. Foto: Instagram/@vanessakhongg

Tapi siapa sangka, hidup begitu cepat berubah. Hanya setahun setelahnya, Indra Kenz harus merelakan mobil ‘murah banget’ itu disita polisi. Ini tak lain terkait kasus Binomo yang membuatnya jadi tersangka sekarang.

Banyak mobil mewah lain yang dibeli Indra seperti Ferrari F149 California, BMW Z4 Roadster, Toyota Supra, Lamborghini Huracan LP580-2, hingga Rolls-Royce. Itu masih mobil, belum lagi sederet rumah mewahnya yang mencapai puluhan milliar.

Lebih lanjut, Whisnu menuturkan, pihaknya akan menyita rumah milik Indra usai mendapat persetujuan dari Pengadilan.

“Benda tidak bergerak seperti tanah dan bangunan, harus didahului dengan meminta penetapan dari pengadilan setempat,” ujar Whisnu.

Sebelumnya, menurut kuasa hukum korban, Finsensius Mendrofa, semua aset Indra Kenz mencapai Rp 84 miliar.

“Total semua itu sebesar Rp 84,6 miliar,” ungkap Finsensius kepada wartawan, Jumat (25/2).