AS Minta Rusia Jelaskan soal Upaya Invasi ke Ukraina dalam Rapat DK PBB

Nasional

Pasukan di bawah komando Rusia berkumpul sebelum masuk ke truk di dekat pangkalan militer Ukraina yang mereka blokade pada 5 Maret 2014 di Perevalne, Ukraina. Foto: Sean Gallup/Getty Images

Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan membahas penambahan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina. Seorang pejabat senior pemerintah Amerika Serikat mengatakan, pertemuan itu akan menjadi “kesempatan bagi Rusia untuk menjelaskan apa yang dilakukannya”. Di sisi lain, Rusia memberikan sinyal akan berusaha menghentikan diskusi itu.

“Meski saya berpikir akan ada beberapa penyimpangan dan mungkin beberapa disinformasi…. ada juga peluang yang jelas bagi Rusia untuk memberi tahu Dewan Keamanan apakah mereka melihat jalan untuk diplomasi atau tertarik untuk mengejar konflik,” kata pejabat pemerintah AS yang meminta tidak diungkapkan identitasnya, Jumat (28/1), dikutip dari Reuters.

Rusia telah menempatkan sekitar 100.000 pasukan dekat perbatasan Ukraina sembari membantah rencananya untuk menyerang. Sejumlah pembicaraan dilakukan tanpa terobosan, tetapi baik AS, aliansi militer NATO, dan Rusia tetap membuka pintu untuk dialog lebih lanjut.

Duta besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield pada Kamis (27/1) meminta 15 anggota Dewan Keamanan PBB untuk bertemu bertemu secara terbuka pada Senin (31/1) untuk mendiskusikan “perilaku mengancam” Rusia terhadap Ukraina dan peningkatan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina dan di Belarusia.

Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy menolak pernyataan Thomas-Greenfield sebagai “tuduhan dan asumsi tidak berdasar”.

“Saya berharap sesama anggota Dewan Keamanan PBB tidak mendukung aksi PR (public relations) yang jelas ini memalukan reputasi Dewan Keamanan PBB,” kata Plyanskiy melalui akun Twitternya, mengisyaratkan bahwa Rusia dapat meminta pemungutan suara untuk menghentikan pertemuan.

Setiap anggota Dewan Keamanan PBB dapat meminta pemungutan suara untuk memblokir sebuah pertemuan. Setidaknya 9 suara dibutuhkan untuk melanjutkan pertemuan dan China, Rusia, AS, Inggris, dan Prancis tidak dapat menggunakan hak veto mereka. Para diplomat PBB mengatakan, setiap upaya untuk menghentikan pertemuan pada Senin mendatang kemungkinan akan digagalkan.

“Kami yakin bahwa ada dukungan luas di seluruh dewan untuk pertemuan ini,” kata pejabat AS. Ia menggambarkan pertemuan itu “sebagai alat pencegahan dalam upaya diplomatik kami”.

Dewan Keamanan PBB telah bertemu puluhan kali terkait krisis di Ukraina sejak Rusia mencaplok Krimea pada 2014 lalu. Dewan Keamanan PBB tidak dapat mengambil tindakan apa pun karena Rusia merupakan salah satu dari lima negara yang memiliki hak veto.

Leave a Reply