Bahaya Air Ketuban Sedikit bagi Ibu Hamil

Bahaya Air Ketuban Sedikit bagi Ibu Hamil

Nasional

Ilustrasi bahaya air ketuban sedikit bagi ibu hamil. Foto: Shutterstock

Beberapa waktu lalu, Mama sempat baca-baca soal bahaya air ketuban sedikit yang penting banget untuk diketahui oleh ibu hamil. Soalnya, air ketuban punya peranan penting untuk janin, Ma.

Dari yang Mama baca di Medical News Today, air ketuban ini mengandung komponen penting, seperti nutrisi, hormon, dan antibodi yang penting untuk melindungi janin.

Selain itu, air ketuban juga membantu janin untuk belajar bernapas, menelan makanan yang dikonsumsi ibu, dan bergerak. Itulah kenapa, volume air ketuban terus bertambah seiring dengan semakin besar pertumbuhan bayi.

Tetapi, air ketuban ini biasanya menjadi lebih sedikit di trimester tiga kehamilan. Pengurangan volume air ketuban di akhir masa kehamilan memang hal yang wajar. Tetapi ada juga yang air ketubannya berkurang padahal belum di trimester akhir kehamilan.

Menurut American Pregnancy Association (APA), kondisi cairan atau air ketuban di dalam kandungan ibu yang lebih sedikit dari jumlah normal disebut oligohidramnion.

Kalau kondisi ini dialami di awal kehamilan, berbahaya enggak, ya? Sebelumnya, kita cari tahu dulu yuk Ma apa sih yang bisa menyebabkan air ketuban sedikit.

Penyebab Air Ketuban Sedikit

Ilustrasi bahaya air ketuban sedikit bagi ibu hamil. Foto: Shutterstock

1. Komplikasi

Ibu dengan kondisi komplikasi seperti preeklamsia, hipertensi, dehidrasi, hipoksia kronis, dan diabetes dapat memengaruhi kadar cairan atau air ketuban dalam rahim.

Kalau kamu punya kondisi di atas, disarankan untuk minum setiap hari dengan jumlah yang cukup karena konsumsi air dapat memengaruhi volume air ketuban. Setidaknya minum 8-10 gelas tiap harinya.

2. Masalah Plasenta

Masalah pada plasenta bisa menyebabkan aliran darah dari ibu ke janin di dalam kandungan menjadi terganggu. Sehingga, bayi tak mendapatkan nutrisi yang cukup. Kondisi ini menyebabkan siklus cairan yang masuk dan kemudian dikeluarkan oleh tubuh bayi di dalam kandungan menjadi terganggu.

3. Selaput Pecah atau Bocor

Kalau kamu mengalami ketuban pecah dini, kondisi ini juga bisa mengakibatkan oligohidramnion. Untuk itu, segera temui dokter apabila kamu mengalami ketuban pecah agar mendapatkan penanganan yang tepat.

4. Usia Kehamilan

Kalau usia kehamilanmu sudah lewat dari 42 minggu, fungsi plasenta akan menurun dan kemungkinan besar menyebabkan air ketuban berkurang.

5. Konsumsi Obat-obatan

Beberapa jenis obat juga bisa berpengaruh pada volume air ketuban. Obat penurun darah tinggi misalnya, menjadi salah satu obat yang bisa menurunkan volume air ketuban di dalam rahim.

Untuk itu, jangan mengonsumsi obat sembarangan saat hamil ya, Ma. Agar aman, berkonsultasilah pada bidan atau dokter tentang obat-obatan apa saja yang bisa dikonsumsi selama kehamilan.

Bahaya Air Ketuban Sedikit

Ilustrasi bahaya air ketuban sedikit bagi ibu hamil. Foto: Shutterstock

Setelah tahu apa saja faktor yang bisa menyebabkan air ketuban berkurang, sekarang kita cari tahu apa sih bahayanya untuk ibu dan bayi kalau air ketuban sedikit.

Menurut American Pregnancy Association (APA), ada sekitar 8 persen ibu hamil yang memiliki air ketuban sedikit dan sekitar 4 persennya didiagnosis mengalami oligohidramnion.

Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi pada 12 persen kehamilan yang melampaui usia 41 minggu kehamilan. Beberapa risiko pada kehamilan mulai dari keguguran, stillbirth (lahir mati) hingga adanya masalah organ tubuh yang menimbulkan cacat lahir.

Umumnya, indeks cairan ketuban (ICK) yang normal berkisar 5-25 cm. Apabila indeks cairan ketuban ibu hamil berada di bawah 5 cm, itu artinya air ketuban di dalam rahim sedikit.

Untuk memastikan apakah air ketuban ibu hamil sedikit atau tidak, diperlukan pemeriksaan oleh dokter kandungan. Melakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter kandungan dari awal kehamilan hingga minggu-minggu terakhir jelang melahirkan, pun sangat penting dilakukan agar dokter bisa menilai kemungkinan kadar air ketuban normal, berlebih, ataupun terlalu sedikit.

(RPR)

Apa penyebab ketuban sedikit?

Ketuban sedikit bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya plasenta yang bermasalah, komplikasi, hingga mengonsumsi obat-obatan.

Bagaimana cara meningkatkan air ketuban?

Untuk meningkatkan air ketuban, Mama bisa mengonsumsi air putih yang cukup, mengonsumsi buah dan sayuran yang banyak air, serta tidur cukup.

Apa ciri air ketuban sedikit?

Salah satu air ketuban sedikit ditandai dengan detak jantung bayi yang semakin melemah. Pastikan kamu selalu cek air ketuban kamu secara rutin, ya.