Esai Foto: Ibu Kota Jakarta yang Mulai Tidak Bahagia

Nasional

Suasana kampung Bayam di Jakarta Utara (3/4/2021). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

“Maju Kotanya, Bahagia Warganya” jargon yang dibuat oleh Gubernur Anies Baswedan untuk warga Jakarta pada kampanye Pilgub.

Lalu bagaimana kebahagiaan warga Jakarta kini?

Badan Pusat Statistik (BPS) melaksanakan survei Indeks Kebahagiaan pada 2021. Survei itu dilakukan pada rentang waktu 1 Juli hingga 27 Agustus.

Indeks Kebahagiaan Provinsi DKI Jakarta pada 2021 mengalami penurunan jika dibanding survei tahun 2017.

Pada 2017, Indeks Kebahagiaan DKI berada pada angka 71,33, sementara pada 2021 Indeks Kebahagiaan DKI menjadi 70,68. Indeks Kebahagiaan 2021 menempatkan Jakarta di urutan 27 dari 34 provinsi.

Anak-anak berenang di air yang penuh sampah di Jakarta Utara (9/10/2021). Foto: Jamal Ramadhan/kumparanAnak-anak bermain ayunan di Jakarta Utara (8/10/2021). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Sejumlah persoalan masih mengemuka, menjadi pekerjaan rumah. Mulai dari permukiman kumuh dan aliran air bersih.

Seperti pemukiman di kampung Marlina, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara yang berbulan-bulan tak dialiri air bersih.

Refleksi proyek pembangunan Jakarta International Stadium di puing-puing bangunan rumah warga yang tergusur (2/4/2021). Foto: Jamal Ramadhan/kumparanWarga di kawasan banjir di Ancol, Jakarta (7/12/2021). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Kemudian, proyek sumur resapan yang ditargetkan mencapai 26.932 titik atau 53.050 meter kubik pada akhir tahun 2021, pada 2 Desember lalu sumur sudah mencapai 19.042 titik.

Hal lain yang membuat warga tak bahagia yakni kemacetan. Kampanye agar warga menggunakan transportasi umum dan sepeda untuk beraktivitas belum efektif, pengguna kendaraan pribadi masih memadati jalan-jalan di Jakarta.

Kemacetan di Jalan Gatot Subroto, Jakarta (30/9/2021). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, indeks kebahagiaan warga Jakarta turun akibat pandemi COVID-19.

“Akibat dampak pandemi COVID-19 besar sekali terhadap kesehatan, dan juga perekonomian kita,” kata Ariza di Balai Kota Jakarta, Jumat (31/12/2021).

Warga berziarah ke TPU COVID-19 Rorotan, Jakarta (20/1/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparanJalan Jenderal Sudirman saat Crowd Free Night Tahun Baru 2022 (1/1/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Selain masalah perekonomian warga Jakarta yang menurun karena pandemi, kebahagiaan warga juga terenggut karena banyak warga kehilangan anggota keluarga karena COVID-19.

Semoga pandemi segera berlalu, dan bahagia menghampiri pintu-pintu rumah warga Jakarta.

Warga kampung Bayam mengaji di pemukiman yang akan tergusur pembangunan Jakarta International Stadium, Jakarta Utara (2/4/2021). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Leave a Reply