Kisah Sehidup Semati Pengantin Baru yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Bantul

Kisah Sehidup Semati Pengantin Baru yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Bantul

Nasional

Pasangan suami istri, Sumarno dan Iswanti, yang menjadi korban kecelakaan bus pariwisata di Bantul. FOTO: Dok Istimewa

SOLO – Kecelakaan bus pariwisata di Jalan Mangunan, Imogiri, Kabupaten Bantul pada Minggu (06/02/2022), mampu menyisakan duka bagi keluarga maupun rekan Sumarno (55) dan Iswanti (46).

Sebab nyawa pasangan suami istri asal Solo yang baru menikah selama 4 bulan itu, ikut terenggut dalam kecelakaan maut tersebut.

“Mereka berdua itu pengantin baru. Kemarin Iswanti diajak kakaknya, yang punya kenalan di pabrik konfeksi, untuk ikut wisata ke Bantul,” ungkap Ekya Sih Hananto, tetangga Sumarno dan Iswanti, Selasa (08/02/2022).

Sehari-hari, Ekya dan kedua korban tinggal berseberangan di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.

Ekya yang juga menjabat anggota DPRD Solo ini menambahkan, Sumarno dan Iswanti baru menikah pada 26 September 2021. Ekya pun menjadi saksi pengucapan janji sehidup semati oleh pasangan tersebut, saat akad nikah.

Di mata Ekya, Sumarno adalah sosok yang aktif dalam berorganisasi sejak muda. Semasa hidupnya almarhum juga berprofesi sebagai guru.

Bahkan saat Ekya mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, Sumarno dipercaya sebagai ketua tim pemenangan.

“Dia juga pengurus Sambo (seni bela diri asal Rusia) di Solo dan kami sama-sama aktif berkegiatan di karang taruna maupun kecamatan sejak dulu.”

Karena kedekatan itulah, Ekya mengaku kaget sekaligus lemas saat mendengar kabar kecelakaan bus yang membawa rombongan Sumarno dan Iswanti di Bantul.

Ia pun langsung menghubungi polisi di Bantul, guna memastikan kondisi Sumarno yang tak memiliki saudara di Solo.

“Saat tiba di Rumah Sakit (RS) Panembahan, Bantul, saya sempat nggak yakin dengan korban meninggal yang bernama Sumarno. Tapi setelah tanya alamat korban, ternyata benar dia karena beralamat di Solo,” papar Ekya.

Kini jenazah pengantin baru itu telah dimakamkan di Wonogiri, yang menjadi tempat kelahiran Sumarno.

“Keduanya dimakamkan dalam 1 liang lahat. Kalau saudaranya Iswanti, dimakamkan di liang lahat sendiri.”

(Tara Wahyu)

Leave a Reply