Pemain Manchester United Mason Greenwood. Foto: Mike Hewitt/Pool via REUTERS
Mason Greenwood telah mencoreng nama Manchester United (MU) usai pacarnya, Harriet Robson, mengaku dianiaya olehnya. Kini, banyak netizen mendesak ‘Setan Merah’ agar segera melepas pemain 20 tahun itu.
Pada Minggu (30/1) siang WIB, Robson membagikan video yang memperlihatkan sekujur badannya mengalami memar-memar. Bahkan, di awal, ia membagikan video bagian wajahnya yang mengucurkan darah karena perlakuan Greenwood.
Namun ternyata, masalah yang diungkap Robson tak cuma itu. Ia juga mengunggah rekaman suara Mason Greenwood memaksanya berhubungan seks.
Netizen lantas membanjiri kolom komentar MU di Instagram yang mengunggah ucapan ulang tahun untuk eks striker Bulgaria, Dimitar Berbatov. Mereka mendesak agar pihak klub segera melepasnya, entah itu menjualnya atau memecatnya.
Unggahan kekasih Mason Greenwood, Harriet Robson, di instastory. FOto: Instagram/@hasrobsonUnggahan kekasih Mason Greenwood, Harriet Robson, di instastory. FOto: Instagram/@hasrobson
“Singkirkan Greenwood,” tulis akun @finnmccluskey.
“Greenwood membuang karier dan kemanusiaannya juga,” tulis akun @umar_7_shaikh.
“Hukum Greenwood!!!” tulis @rfkiqfrzl.
“Putuskan kontrak Greenwood,” tulis @conzdaguy.
“Selamat tinggal Greenwood,” tulis @cep_pahri.
Selebihnya, para netizen menyerukan unggahan tagar #GreenwoodOut. Tampak bahwa mereka muak dengan kelakuan pemain 20 tahun itu.
Pemain Manchester United Greenwood beraksi dengan pemain West Ham United Aaron Cresswell di Old Trafford, Manchester, Inggris, Sabtu (22/12/2022). Foto: Phil Noble/REUTERS
Belum jelas apakah alasan Mason Greenwood menganiaya Harriet Robson karena ditolak berhubungan seks atau karena alasan lain. Pemain Inggris itu masih bungkam terkait dugaan penganiayaan yang dilakukannya kepada sang pacar.
Jika benar Greenwood melakukan tindak penganiayaan kepada pacarnya, bukan tidak mungkin hal tersebut bakal berpengaruh dengan kiprahnya di lapangan hijau. Bukan mustahil, pemain berusia 20 tahun ini akan berurusan dengan polisi.