Polisi menangkap orangtua pembuang bayi di Deli Serdang. Foto: Polsek Pagar Merbabu
Polisi menangkap orang tua pembuang bayi perempuan di Desa Purwodadi, Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Pelakunya adalah seorang wanita berinisial AR (20) dan kekasih gelapnya L (42) yang merupakan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN)
Kapolsek Pagar Merbabu, Iptu IR Sitompul, mengatakan kedua pelaku ditangkap di tempat persembunyiannya, di Desa Suka Mulia, Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang, pada Selasa (8/3) malam sekitar pukul 23.15 WIB.
“Kemudian pada saat dilakukan penggeledahan rumah ditemukan banyak noda darah di beberapa pakaian milik AR,” ujar Sitompul, Rabu (9/3) malam.
Saat diinterogasi, AR mengakui perbuatannya. Ia melahirkan pada Senin (7/3) sekitar pukul 19.00 WIB. AR juga melakukan proses melahirkan seorang diri.
“Anak [bayi yang dibuang] hasil dari hubungan gelap dengan L,” kata dia.
Orangtua pembuang bayi di Deli Serdang. Foto: Polsek Pagar Merbabu
Karena merasa malu dan panik, AR lalu memutuskan membuang bayi itu sekitar pukul 22.00 WIB tak jauh dari rumahnya.
“Karena panik dan malu sekitar pukul 22.00 AR membuang bayinya di belakang rumah, sekitar 15 meter dari rumah, tempatnya tinggal. Tepatnya di permukaan tanah tempat penjemuran batu bata,” ungkap Sitompul.
Dari pengungkapan itu, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa celan dan baju yang digunakan AR saat melahirkan. Kedua pelaku juga masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Sebelumnya, bayi malang itu ditemukan pada Selasa (8/3) sekitar pukul 05.30 WIB. Bayi tersebut pertama kali ditemukan seorang warga bernama Wagini yang hendak memasak di dapur rumahnya.
“Lalu dia membangunkan anaknya Rajali dan mengatakan ‘coba lihat dulu di jemuran kilang (tumpukan) batu itu, suara anak kambing atau suara bayi’ lalu Rajali keluar untuk melihat,” tuturnya.
Polisi menangkap orangtua pembuang bayi di Deli Serdang. Foto: Polsek Pagar Merbabu
Tak berselang lama, anak Wagini, Rajali, melihat bayi perempuan yang terbungkus plastik berwarna biru. Mereka lalu melaporkan hal ini ke warga lainnya di sekitar lokasi penemuan.
“Tali pusar masih nempel di badan, tanpa dibungkus kain, posisi bayi berada di jemuran kilang batu yang berjarak kurang lebih 10 meter dari rumah Wagini,” kata Sitompul.
Bayi tersebut lalu dibawa ke Klinik Karoja Pagar Merbau dan nyawanya berhasil tertolong.
“Bayi itu lalu dibawa ke Klinik Karoja Pagar Merbau dan keterangan dari Bidan Puskesmas bernama Astian, bayi itu kondisi sehat dan sudah di beri susu, dan berat badan kurang lebih 2 kilogram,” tandasnya.