Wasekjen PKB soal Tunda Pemilu: Ada yang Serius Mendorong Agar Jadi Kenyataan

Wasekjen PKB soal Tunda Pemilu: Ada yang Serius Mendorong Agar Jadi Kenyataan

Nasional

Anggota Komisi II DPR Fraksi PKB Luqman Hakim. Foto: Dok. Istimewa

Wasekjen PKB Luqman Hakim mengungkapkan usulan penundaan Pemilu 2024 didapati Ketua Umum Muhaimin Iskandar (Cak Imin) selama tiga bulan berkeliling Indonesia. Menurut dia, usulan ini murni ikhtiar Cak Imin menyampaikan aspirasi masyarakat.

“Cak Imin dalam tiga bulan terakhir hampir menghabiskan seluruh waktunya keliling Indonesia, bertemu banyak kalangan dari Sabang sampai Merauke. Pasti banyak aspirasi, masukan, aduan yang diterima oleh Cak Imin,” kata Luqman dalam rilis survei nasional Lembaga Survei Indonesia (LSI) secara virtual, Kamis (3/3).

“Termasuk aspirasi titipan pesan dari beberapa kalangan untuk dipertimbangkan penundaan Pemilu 2024,” imbuh dia.

Luqman menuturkan, Cak Imin menyadari posisi PKB sebagai partai menengah tidak memiliki andil besar dalam proses pengambilan keputusan terkait penundaan pemilu.

Namun, setelah berkomunikasi dengan sejumlah pimpinan partai politik, Cak Imin menemukan ada Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum PAN Zulkifli Hasan yang juga memiliki aspirasi yang sama.

Cak Imin di Harlah PKB ke 20 tahun. Foto: Jamal Ramdhan/kumparan

“Setelah berkomunikasi dengan beberapa partai lain ternyata juga Cak Imin enggak sendirian. Terbukti misalnya, Ketum Golkar Pak Airlangga Hartarto, kemudian Pak Ketum PAN Zulkifli Hasan juga menerima aspirasi yang di antaranya sama mengenai adanya pihak yang mengusulkan penundaan pemilu 2024. Nah, langkah menyampaikan aspirasi penundaan Pemilu 2024 secara terbuka ke publik menurut saya ada baiknya,” tutur dia.

Dengan mencuatnya isu penundaan pemilu ini, Luqman menilai terkadang isu-isu hanya sekadar guyonan rupanya ada yang menganggapnya serius.

“Selama ini terus terang kita ini kan mendengar isu penundaan pemilu, perpanjangan masa jabatan presiden 2027, presiden 3 periode sebagai kasak-kusuk. Isu yang bergulir di bawah yang kadang-kadang kita anggap sekadar guyonan politik. Tetapi kadang-kadang kita juga menangkap ada pihak-pihak yang serius ingin mendorong isu-isu ini jadi kenyataan,” ungkap Luqman.

Ia pun mengibaratkan pembicaraan ini seakan keluar dari persembunyiannya. Apalagi, setelah wacana ini juga disinggung oleh Cak Imin, Airlangga dan Zulhas.

“Ketika tiga ketum partai mengungkapkan ke publik, Pak Muhaimin, Pak Airlangga dan Pak Zulhas menurut saya sekarang masalah penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden ini sudah keluar dari persembunyiannya bawah meja, sekarang sudah di atas meja bangsa ini,” pungkasnya.