Cuplikan video pernyataan sikap dari Forum Komuniasi Ulama, Tokoh, dan Aktivis Minangkabau. Foto: istimewa
Video penolakan terhadap Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke Kalimantan Timur (Kaltim) datang dari Forum Komuniasi Ulama, Tokoh, dan Aktivis Minangkabau.
Video itu merekam pernyataan sikap dari para ulama yakni Buya Sirman Na’li yang berlangsung pada Sabtu 29 Januari 2022 kemarin. Lokasi itu disebut berada di gedung Majelis Ulama (MUI) Kota Bukittinggi.
Dalam video tersebut terdengar suara bergema untuk menolak IKN tersebut.
Buya Sirman Na’li yang dipercaya untuk membacakan pernyataan sikap itu, menyampaikan ada lima point penolakan pemindahan IKN ke Penajam Paser tersebut.
Pertama, ia menilai pemindahan ibu kota negara sangat membebani APBN dalam jangka panjang, sehingga yang akan dirugikan itu rakyat.
Kedua, pemindahan ibu kota negara juga akan merusak ekologi di Kalimantan Timur yang saat ini juga sudah parah oleh kegiatan penambangan, perkebunan, dan industri kayu.
Ketiga, dia menilai, secara geologis terdapat banyak kelemahan Penajam Paser Utara sebagai ibu kota, sehingga akan menelan biaya yang besar jika di sana.
Keempat, pemindahan ibu kota negara dinilai juga sarat dengan proyek kepentingan para pemilik modal.
Kelima, pelibatan pihak asing dalam pembangunan ibu kota negara akan merugikan Indonesia, bukan hanya aspek ekonomi, namun juga akan menghilangkan kedaulatan negara.
Terkait video ini, diakui oleh Ketua MUI Kota Bukittinggi Aidil Alfin bahwa video yang beredar itu lokasinya berada di salah satu gedung milik MUI Bukittinggi.
“MUI Bukittinggi memang ada menerima surat dari organisasi atau wadah keagamaan bernama Majelis Cinta Quran Ibadurrahman. Tapi kita tidak tahu, ada kegiatan yang berbau politik seperti itu,” tegasnya, Senin 31 Januari 2022.
Kini MUI Bukittinggi tengah berupaya untuk menghubungi kembali panitia yang mengelar kegiatan tersebut.
“Kata mereka siap untuk memberikan klarifikasi. Kita tunggu saja,” ungkapnya.
